• Tom Ford Violet Blonde (decant bottle)
• Aquolina Pink Sugar Sensuelle (decant bottle)
• Serge Lutens Chergui (miniature bottle)
• Gucci Guilty Intense (vial)
• Thierry Mugler Angel (vial)

Akhir-akhir ini, lari bukan lagi sekadar olahraga yang hanya dilakukan sekali-kali, melainkan sudah menjadi gaya hidup yang dilakukan hampir setiap pagi. Tak hanya ringan, lari juga bermanfaat bagi kesehatan, mulai dari membantu menurunkan berat badan hingga mengurangi risiko berbagai penyakit. Tak heran, banyak orang mulai lari setiap pagi maupun petang. Sejalan dengan itu, sepatu lari juga turut populer. Berbagai merek sepatu lari pun bermunculan, salah satunya sepatu Diadora yang kini makin banyak diburu di pasaran.

Tentu, kepopuleran sepatu running Diadora bukan tanpa alasan. Dilansir dari laman Buka Review, sepatu Diodora memang memiliki setidaknya 3 keunggulan yang menjadikannya layak diburu berbagai kalangan. Selain didukung dengan teknologi terkini, sepatu Diadora wanita maupun sepatu Diadora pria juga dibuat dari bahan-bahan berkualitas dan memiliki harga yang terjangkau. Namun hati-hati, beberapa oknum mungkin saja sengaja menjual sepatu Diadora palsu dengan harga lebih murah. Nah, supaya tidak tertipu, kenali dulu yuk perbedaan antara sepatu Diadora yang asli dengan yang palsu!

(source: Diadora)

Sepatu Diadora asli lebih simetris, sepatu palsu tak akan mampu menyamainya
Hal pertama yang perlu kamu perhatikan saat membeli sepatu Diadora adalah bentuknya. Sepatu asli memiliki bentuk yang simetris. Sebaliknya, sebaik apapun sepatu palsu dibuat, biasanya bentuknya tetap tidak simetris dan tidak rata. Cobalah untuk membandingkan sisi kanan dan kiri sepatu sebelum kamu memutuskan membeli. Jika keduanya sisinya tidak simetris, sepatu tersebut bisa jadi merupakan sepatu palsu.

Tak hanya tampilan luar, jahitan sepatu Diadora asli juga sangat rapi
Selain memiliki bentuk yang simetris, sepatu Diadora asli juga punya jahitan yang sangat rapi karena telah memalui proses cuality control sangat ketat. Jelas, jahitan merupakan salah satu hal yang jadi perhatian para produsen sepatu papan atas seperti Diadora. Sebab, kerapian jahitan akan mempengaruhi daya tahan dan kekuatan sepatu. Tidak heran, setiap sepatu Diadora asli dijahit dengan pola yang rapi dan rapat. Nah, seperti dilansir dari laman Bp Guide, kalau kamu melihat ada lem pada bagian sol sepatu, bisa dipastikan sepatu tersebut palsu. Hati-hati, ya!

Ukuran sepatu Diadora asli dijamin sangat akurat
Standar ukuran sepatu asli bisa dipastikan sangat akurat. Sebaliknya, sepatu palsu biasanya tidak memiliki standar ukuran resmi yang tepat. Sebagai contoh, sepatu yang seharusnya berukuran 38 mungkin saja ditulis 39. Hal tersebut karena pembuatan sepatu palsu biasanya tidak disertai cuality control yang tepat. Supaya tidak tertipu, ketahui ukuran sepatu Diadora yang ada pada situs-situs resmi dan terpercaya.

Sepatu Diadora asli memiliki bau seperti berikut ini
Tahukah kamu? Supatu asli dibuat menggunakan bahan-bahan khusus sehingga ia juga akan mengeluarkan aroma khas sesuai bahan yang digunakan. Sebagai contoh, sepatu yang terbuat dari karet juga akan memiliki aroma karet. Berbeda dengan sepatu asli, sepatu palsu umumnya memiliki bau lem yang sangat menusuk hidung.

Jangan asal beli yang murah, cek web resmi sebelum membelinya
Sepatu Diadora dibanderol dengan harga mulai dari Rp200 ribu. Jika ada sepatu Diadora yang dijual dengan harga jauh lebih murah, kamu perlu hati-hati. Bagaimanapun, sepatu asli memiliki fitur standar serta dibuat dari bahan-bahan berkualitas sehingga memerlukan biaya tidak sedikit dalam pembuatannya. Jadi, jangan mudah tergiur melihat barang murah. Sebagai antisipasi, ada baiknya kamu mengecek web resmi Diadora lebih dulu sebelum membeli.


Bagaimana? Sudah bisa membedakan sepatu yang asli dengan yang palsu? Well, semoga bermanfaat ya!

Nuxe Reve De Miel Lip Balm

So many people swore by this lip balm. For me, although it IS a very good lip balm for your chapped lips but sometimes it doesn't deliver really well on me especially when I have those "super dry lips" days. On those days where my lips seems impossible to heal I used this day and night and never used anything else, but still my lips felt dry in the morning, even when I used a thick amount of this in the night before. It does work in the end, but on me it just took a lot longer time to heal mine.

Sebenernya ini draft udah lama banget nangkring di folder tapi nggak pernah ke-upload karena malas edit fotonyaaahh hahaha *maklum deh ya pengangguran banyak acara hihihi*. Akhirnya hari ini memutuskan untuk menyelesaikan postingan ini karena sayang juga kalau nggak diupload, karena ini untuk diary pribadi aku sendiri, biar sekalian nyimpen foto jugak hehe..

Jadi sebenernya liburan ke Lombok nya sih udah lama banget, tepatnya tahun lalu (iyeh, se-LAMA itu ni post nangkring di draft folder, oops!). Jadi kita kesana sewaktu belum ada gempa besar yang melanda Lombok. Kebetulan waktu itu kita kesana ngelilingin pulau Lombok, jadi nggak cuma datengin pusat wisata yang mainstream seperti the three gilis (gili air, gili trawangan, gili meno), tapi kita juga mengunjungi Lombok bagian barat dengan gili-gili nya yang lebih sepi dari wisatawan (berasa pulau sendiri).

Kita juga berkesempatan mengunjungi area gunung Rinjani yang ada di Lombok bagian utara. Semuanya hanya dalam waktu 3 hari saja hehe Kalau bukan karena bantuan tour guide kami selama di Lombok yang luar biasa rasanya nggak mungkin kami bisa kelilingi Lombok dari ujung ke ujung seperti itu. 

Anyway, post ini adalah post khusus untuk #ootd selama liburan di Lombok yaa. Mungkin barangkali ada yang sedang ingin liburan ke pantai / daerah tropis tapi nggak mau pakai baju yang terlalu terbuka, siapa tau kalian bisa dapat inspirasi dari post ini. Aku sendiri bukan yang stylish2 amat sih, tapi aku selalu dandan sesuai tempat aja (nggak yang maksa pake heels ke pantai misalnya, aku kalo liburan nggak pernah bawa heels, semua teplek alias flat ajah biar nggak cepet capek hehe Karena liburan ku pasti banyak jalan kakinya).

Itu yang musti diinget kalau ke Lombok sih guys. Permasalahan footwear. Sebisa mungkin pakai yang super simple (kalau bisa yang tetep chic dong hihi). Apalagi ke Lombok ini aku musti naik turun boat karena pindah-pindah dari gili (pulau) satu ke gili lainnya. By the way, gili itu artinya pulau guys hehe.. Jadi nggak mungkin lah pake footwear yang ribet kalo mau kena pasir, air laut, naik turun boat dari pinggiran pasir pantai hehe..

Iya disana naik boat-nya bukan yang pake deck / geladak gitu tapi langsung dari pantai pinggir lautnya naik ke atas perahu nelayan pake tangga kayu pendek yang dicantolin ke kapalnya.. Pasti basah sih kaki karena pasti nyemplung dulu ke air laut. Jadi jangan pake keds yah. Pake sendal terbuka yang bisa ditenteng (kalau kamu memutuskan untuk bare foot di pantai), atau ya pake model sendal jepit / gladiator shoes aja udah aman ;)

Untuk tas juga jangan bawa yang ribet. Pastinya kalau bisa bawa tas yang ada ritsletingnya, jangan tas yang model terbuka gitu atasnya. Karena takut ribet pas naik boat / perahu nanti isinya pada jatuh berhamburan semua. Atau nanti juga bisa kemasukan pasir kalau di pantai. Ribet lah itu bersihinnya kalau kena pasir basah kan. Jadi pakai yang tertutup dan kualitasnya bagus. Apalagi kalau tour kamu mobile banget kaya kita kemarin itu. Kebetulan aku bawa tas Longchamp Le Pliage ku yang emang tahan banting banget dan muat segala macam. Enak banget itu buat traveling. Karena tas nya tertutup, ringan, diisi macem2 masih muat aja, plus exteriornya asli tahan banting banget hahaha...

Untuk pilihan outfit sendiri sih aku biasanya prefer light clothing untuk liburan di pantai / pulau karena tau sendiri matahari kan panasnya kaya gimana kalau siang. Tapi aku juga selalu sedia outer layer macam cardigan atau syal tebal atau sweater tipis untuk malam harinya dimana angin laut selalu bertiup lebih dingin.

Contohnya seperti foto diatas ini, Day 1 waktu ke airport kita naik pesawat subuh. Karena aku nggak kuat dingin (apalagi AC pesawat kadang suka dingin banget) jadi aku udah prepare bawa jaket Adidas tipis ku yang warna pink. Dan karena begitu landing kita bakal langsung ke tempat wisata sebelum ke hotel maka aku udah pakai outfit yang "siap foto" hihihi..

Aku pakai maxi dress ala-ala bohemian gitu lengkap dengan renda-rendanya. Jadi jaketnya aku cuma pakai selama di airport dan pesawat aja. Tas nya untuk sehari-hari / daily tour gitu aku pilih yang simpel dan model selempang, jadi tangan bisa bebas untuk (misalnya) pilih pilih kain Lombok atau cinderamata lainnya hehe..



Turun pesawat kita langsung makan nasi balap puyung depan airport (pedes endeuss), lalu ke desa Sade, dan langsung menuju ke daerah Sekotong di Lombok bagian barat untuk menyebrang ke Gili Nanggu untuk snorkeling, main pasir di Gili Kedis, dan terakhir menyebrang lagi ke Gili Sudak tempat kita menginap.

Dari airport sampai menyebrang dengan kapal ke Gili Nanggu aku masih tetap pakai baju yang sama (yang maxi dress tadi diatas). Ketika sampai di Gili Nanggu untuk santai di pantai dan snorkeling baru aku ganti baju dengan outfit yang lebih cocok untuk bermain di pantai.

Maxi dress nya aku ganti dengan baju renang untuk snorkeling, tapi karena aku nggak cukup pede pake baju renang sebelum sampai ke pantainya jadi aku layer lagi dengan beach cover up (psstt, btw cover up ini sekarang on sale di toko preloved saya @fash.ionisme hehe).

Wearing : Turquoise Beach Cover-Up {bought online}

Purple Batik Kawung Skirt {c/o Roxy/Quiksilver} | Beach Hat {bought online}

Setelah puas snorkeling dan bermain pasir serta pindah-pindah pulau akhirnya pada sore hari kami pun tiba di Gili Sudak dimana kami akan menginap pada malam harinya. Gili Sudak ini pulau kecil yang hanya ada satu resort disitu. Bungalow nya juga sedikit dan kebetulan pada saat itu yang menginap disitu sepertinya hanya 3 bungalow saja yang terisi (sudah termasuk bungalow kita) jadi seperti menginap di pulau pribadi saja rasanya karena hanya ada kita dan staff hotel yang hanya beberapa orang saja. 

Anyway, ketika sampai di resort kita langsung buru-buru mandi dan ganti baju untuk jalan sore menyusuri pantai dan mengejar matahari terbenam di ujung pulau. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Untuk outfit sore hari keliling pulau sekaligus makan malam di pantai aku pakai dress cold-shoulder dengan motif mediterranean (yang sebelumnya udah pernah ku pakai juga untuk liburan di Anyer).

Oya aku juga ganti topi lebar dengan fedora hat milik suami. Sendalnya tetap si Payless kesayangan yang paling enak dipakai liburan outdoor gini.

Wearing : Cold-Shoulder Dress {bought online}

Fedora Hat {punya suami} | Sandals {Payless}

DAY 2, kami mulai dengan kembali ke pulau utama Lombok setelah puas bermain di pulau-pulau kecil di sekelilingnya. Tujuan utama kami sekembalinya ke Lombok adalah mengunjungi Bukit Sembalun di Lombok Utara. Perjalanan yang kami tempuh cukup jauh, lumayan makan waktu beberapa jam sebelum sampai ke area Gunung Rinjani dan Bukit Sembalun. Sebelumnya kami juga sempatkan diri untuk mencicipi Ayam Taliwang khas Lombok :)

Maxi Dress kembali menjadi andalan ku. Kebiasaan aku itu adalah membeli baju baru untuk dipakai liburan biar fotonya bagus hahaha.. Jadi maxi dress gaya overall ini adalah salah satu baju yang aku beli untuk liburan Lombok ini. Belinya online aja, nggak ada merknya, tapi saya suka model overall-nya yang bisa dipadu padankan dengan dalaman macam-macam. Kali ini aku padukan dengan kaus stripes navy-white gaya sabrina. Tali overall nya juga bisa dilepas kalau mau dipake sebagai rok panjang. Jadi sebenernya multi-fungsi juga dress ini hhehe...

Wearing : Overall Maxi Dress {bought online}
Stripe Top {Stradivarius} | Wide Hat {bought online}






Wearing : Romper {H&M} | Scarf {made in Lombok}
Bag {Rebecca Minkoff Mini Mac} 





Wearing : Cold-Shoulder Top {bought online}
Lace Shorts {c/o Chicnova} | Sunglasses {Payless}
Bag {Rebecca Minkoff Mini Mac} | Sandals {Payless}


Wearing : Off Shoulder Lace Top {garage sale}
Palazzo Pants {Bazaar purchase} | Choker {very old one!} 

Penantian lipstick matte yang beneran bisa tahan lama berakhir sudah. Semenjak cobain lipstick Korea ini aku kayanya sulit ke lain hati deh. Karena super jatuh cinta pada try out pertama! 

Yes that's true! You guys must try this!
Lipstick Korea merk ROMAND Lip Driver dari Romand You ini keren parah! Ini berdasarkan pengalaman pribadi yah. Aku pakai seharian dari jam 11 siang sampe jam 7 malam masih bertahan warnanya di bibir! Padahal siang hari itu udah kena makan fish n chips, plus ngopi, trus dipake outdoor jalan ke pasar loak kepanasan keringetan, trus sorenya ngopi lagi, dan makan gorengan + teh botol, dan malem makan sate dengan bumbunya. Aaandd masih tetep nempel loh diaaa 😍😍 Cintak banget! 

Padahal aku cuma pakai 1 layer dan nggak di touch up sama sekali seharian itu! Abis makan sebiji gorengan agak pudar sedikit tapi masih strong warnanya, trus malamnya sehabis makan sate baru terlihat lebih pudar tapi cuma di bagian dalem aja, dan itupun bagian yang pudarnya masih nge-stain. Hebat lah pokoknya ini baru deh yang namanya lipstick tahan lama. Tapi walaupun tahan lama dia nggak bikin bibir jadi terasa kering.

Lipstick Romand Lip Driver ini bentuk kemasannya seperti bulpen / spidol tapi aplikasinya memakai kuas sponge. Design-nya nampak sleek and modern. Sesuai sama tema lipsticknya sendiri. Tapi jangan under-estimate kemasannya yang terkesan simple. Karena ternyata kualitasnya tidak main-main lho..

Lipstick Romand Lip Driver ini teksturnya matte dan non glossy, tapi highly pigmented. Sekali usap di aku warnanya udah keluar lumayan strong. Tapi memang harus tunggu sampai kering di bibir dulu baru makan dan minum, karena kalau belum kering sempurna tapi udah dipakai makan / minum hasilnya nggak akan setahan lama itu.

Tapi kalau kamu tunggu sampai dia kering sempurna di bibir baru dipakai makan / minum maka dia akan super tahan lama banget. Seriusan sampe seharian siang sampe malam masih stay di bibir walau kena makan minum hehe..

Romand Lip Driver ini ada 5 pilihan warna yang semuanya lumayan universal menurut aku. Pilihan shade-nya ada warna :

#01 Skid Mark (a true red color),
#02 Spotlight (warna merah dengan orange undertone),
#03 Flat Out (a darker red shade),
#04 Don't Stop (warna marsala / dried rose),
#05 Overrev (a vintage pink beige).

Kalau yang aku pakai di foto di bawah ini adalah shade #04 Don't Stop. Shade ini warnanya seperti warna marsala yang mirip warna dried rose. Warnanya cantik dan unik, antara pink campur peach campur nude gitu. Aku rasa warna ini lumayan cocok untuk segala type skin tone karena skin tone ku medium tan dan skin tone di advertisement lipstick ini kullitnya warna fair khas orang Korea. And it looks beautiful on her too (lihat foto di bawah) :

Let me know if you try this lipstick yaa!